Media massa sering memaparkan kelemahan wanita (2 Contoh Karangan STPM)

Contoh Karangan

Media massa sering memaparkan kelemahan wanita | Contoh Karangan STPM | Bahasa Melayu | Malaysia | My Wislah | Wislah Malaysia |

Contoh Karangan STPM: Media massa sering memaparkan kelemahan wanita

Media massa memainkan peranan yang sangat penting dalam membentuk pandangan masyarakat terhadap perempuan. Walaupun begitu, kita sering mendapati media massa memaparkan kelemahan wanita dan mengukuhkan stereotaip negatif tentang perempuan. Hal ini boleh memberi kesan buruk pada pemikiran masyarakat, terutama dalam aspek kesetaraan gender. Oleh itu, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mengubah cara media massa memaparkan perempuan dan memastikan bahawa wanita dihormati dan dihargai dalam masyarakat.


2 Karangan “Media massa sering memaparkan kelemahan wanita”

Karangan 1: Media massa sering memaparkan kelemahan wanita

Media massa memainkan peranan penting dalam membentuk pandangan masyarakat tentang perempuan. Namun, sering kali kita menjumpai media massa memaparkan kelemahan wanita dan mengukuhkan stereotaip negatif tentang perempuan. Fenomena ini boleh memberi kesan buruk kepada pemikiran masyarakat, terutama dalam aspek kesetaraan gender. Kita perlu mengambil langkah-langkah untuk mengubah cara media massa memaparkan perempuan dan memastikan bahawa wanita dihormati dan dihargai dalam masyarakat.

Media massa boleh memberi kesan besar dalam pembentukan pemikiran masyarakat tentang perempuan. Bagaimanapun, media massa sering memaparkan perempuan dalam cara yang tidak sihat dan memberi tumpuan pada kelemahan mereka. Iklan yang menunjukkan wanita sebagai objek seksual dan drama yang menonjolkan isu-isu wanita yang negatif seperti kecemasan, kebimbangan dan kelemahan fizikal menjadi contoh keterlaluan dalam mengukuhkan stereotaip negatif tentang perempuan.

Selain itu, banyak pemberitaan media massa memberi tumpuan kepada kelemahan fizikal wanita dan mengabaikan kebolehan intelektual dan sosial mereka. Contohnya, ketika seorang wanita berjaya dalam kerjaya, media massa sering menekankan penampilan fizikalnya dan tidak memberi tumpuan pada pencapaian akademik dan profesionalnya. Hal ini menyebabkan pemikiran yang salah tentang wanita dan memberi kesan buruk pada pemikiran masyarakat tentang perempuan.


Bagaimanapun, kita harus memahami bahawa media massa memainkan peranan penting dalam membentuk pandangan masyarakat tentang perempuan. Oleh itu, kita perlu mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahawa perempuan dihormati dan dihargai dalam masyarakat. Kita boleh meminta media massa untuk memaparkan gambaran wanita yang lebih positif dan memberi tumpuan kepada kebolehan intelektual dan sosial mereka. Kita juga boleh menuntut penggunaan bahasa yang lebih sensitif gender dan mengekalkan kualiti wawasan dalam pemberitaan dan iklan.


Pada akhirnya, kita perlu memastikan bahawa perempuan dihormati dan dihargai dalam masyarakat dan bahawa media massa memainkan peranan penting dalam membentuk pemikiran masyarakat tentang perempuan. Dalam menghadapi cabaran ini, kita harus bekerjasama untuk memastikan bahawa perempuan mendapat tempat yang setimpal dalam masyarakat dan media massa bertanggungjawab dalam memberi gambaran yang betul tentang perempuan.


Karangan 3: Media massa sering memaparkan kelemahan wanita

Berikut adalah tambahan data penelitian terkait mengenai peran media massa dalam memaparkan kelemahan wanita:

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Yuliani, Fajriansyah, dan Masruroh (2020), media massa sering kali memaparkan gambaran wanita yang lemah, pasif, dan mudah dikuasai oleh pria. Hal ini dapat berdampak negatif terhadap persepsi masyarakat terhadap peran wanita dalam masyarakat.

Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati, Fauziyah, dan Firdausi (2021) juga menemukan bahwa media massa cenderung memaparkan wanita sebagai objek seksual, menampilkan gambaran tubuh yang ideal dan membuat wanita merasa tidak cukup baik atau cantik. Hal ini dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri dan penurunan kesehatan mental pada wanita.

Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Kusumawardhani dan Anwar (2018) menunjukkan bahwa media massa sering kali mengabaikan prestasi dan potensi wanita dalam berbagai bidang. Hal ini dapat memperburuk kesenjangan gender dan merugikan pengembangan karir wanita.

Data penelitian ini menunjukkan bahwa peran media massa dalam memaparkan kelemahan wanita adalah hal yang perlu diperhatikan, karena dapat mempengaruhi persepsi dan pandangan masyarakat terhadap peran wanita dalam masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mengubah cara pandang media massa terhadap wanita dan menampilkan gambaran yang lebih positif dan inklusif terhadap peran wanita dalam masyarakat.

Epilog

Kita harus berupaya untuk memahami bahwa setiap orang, termasuk wanita, memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak seharusnya media massa memaparkan wanita sebagai makhluk yang lemah dan mudah dipengaruhi, karena ini dapat menimbulkan kesan yang salah di masyarakat. Sebagai individu, kita juga harus memperhatikan cara kita mengonsumsi media dan bersikap kritis terhadap informasi yang diberikan.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menghargai keragaman dalam hal kepribadian dan penampilan, dan tidak membiarkan media massa menentukan bagaimana kita memandang diri sendiri dan orang lain. Dalam menjalin hubungan sosial, kita harus berusaha untuk memahami dan menghargai orang lain tanpa memandang jenis kelamin, dan tetap berupaya untuk memajukan kesetaraan gender di semua bidang.


Terakhir, kita harus menyadari bahwa media massa bukanlah satu-satunya sumber informasi. Terdapat sumber informasi lain yang dapat membantu kita memperoleh pandangan yang lebih seimbang dan akurat tentang peran dan kontribusi wanita dalam masyarakat. Dengan demikian, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan menghargai keberagaman yang ada di sekitar kita.

READ :   Kesan penganjuran sukan peringkat antarabangsa (3 Contoh Karangan STPM)

Related posts