Perkembangan Fetus Manusia | Nota Ringkas Biologi Tingkatan 4 bab 15 Pembiakan Seks, Perkembangan dan Pertumbuhan | My Wislah | Wislah Malaysia |
Perkembangan fetus manusia adalah proses yang menakjubkan dan kompleks, dimulai dari persenyawaan hingga kelahiran. Dalam proses ini, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan janin, seperti hormon, plasenta, dan sistem peredaran darah fetus. Memahami proses ini adalah penting bagi orang tua yang sedang mengandung serta para profesional medis untuk memastikan kesehatan dan perkembangan janin yang optimal.
Perkembangan Fetus Manusia
Perkembangan awal zigot dalam manusia:
Persenyawaan
- Definisi: Penyatuan nukleus sperma dan nukleus ovum untuk membentuk zigot
- Pembuahan berlaku di dalam tiub Fallopian
- Ovum dikelilingi oleh berjuta-juta sperma, tetapi hanya satu yang berjaya menembusi dinding ovum
- Apabila penembusan berjaya, penghalang yang dikenali sebagai membran persenyawaan terbentuk untuk mencegah penembusan sperma lain
Perkembangan awal embrio
- 36 jam selepas persenyawaan: zigot mengalami mitosis berulang ketika bergerak di sepanjang tiub Fallopian ke arah Rahim
- Zigot terus menerus mengalami mitosis membentuk embrio dengan dua sel, empat sel dan lapan sel dan mengakibatkan pembentukan jisim padat yang dikenali sebagai morula
- Pada hari ke-5 setelah persenyawaan, morula berkembang menjadi bola 100 sel dengan sekumpulan sel dalam yang dikenali sebagai blastosis. Hanya satu bahagian blastosis yang akan berkembang menjadi janin
- Implantasi: Blastosis ditanam ke endometrium, 7 hari selepas persenyawaan. Jisim sel dalam berkembang menjadi embrio.
- Embrio akan menyerap nutrien secara langsung membentuk tisu endometrium. 8 minggu selepas persenyawaan, janin terbentuk dan memperoleh nutrien melalui plasenta
- Pada 38 minggu selepas persenyawaan, janin berkembang dengan baik hingga penuh, menunggu kelahiran berlaku
Peranan hormon gonadotropin korion manusia (HCG) ketika proses kehamilan
- Apabila persenyawaan berlaku, zigot yang terbentuk membahagi membentuk embrio
- Embrio mula menghasilkan hormon gonadotropin korion manusia (HCG) untuk mengekalkan fungsi corpus luteum
- Korpus luteum terus berfungsi dengan mengeluarkan progesteron dan estrogen pada dua bulan pertama kehamilan
- Fungsi corpus luteum akan diambil alih oleh plasenta pada bulan ke-4 kehamilan
Fungsi plasenta dan tali pusat dalam perkembangan fetus
- Semasa perkembangan janin, blastosis membentuk vilus korion menjadi endometrium untuk mendapatkan nutrien dan oksigen dari darah ibu
- Vilus korion akan membentuk plasenta pada minggu ke-4 kehamilan
- Plasenta adalah tempat pertukaran bahan antara darah janin dan darah ibu
- Bahan berguna seperti nutrien, oksigen dan antibodi diangkut dari darah ibu ke darah janin melalui plasenta dan tali pusat
- Sementara, bahan buangan seperti urea dan karbon dioksida diangkut dari darah janin ke darah ibu melalui plasenta dan tali pusat
- Tali pusat mempunyai arteri dan vena
Keperluan sistem peredaran darah fetus berasingan dengan sistem peredaran darah ibu
- Melindungi saluran darah halus fetus daripada rosak akibat tekanan darah ibu yang tinggi
- Menghalang aglutinasi jika kumpulan darah janin tidak sesuai dengan kumpulan darah ibu
- Menapis patogen dan bahan berbahaya tertentu daripada memasuki darah janin
Kesimpulan
Perkembangan fetus manusia adalah proses yang luar biasa, dimulai dari persenyawaan hingga kelahiran. Dalam proses ini, terdapat banyak faktor yang saling berinteraksi untuk memastikan perkembangan janin yang optimal. Hormon gonadotropin korion manusia (HCG) dan plasenta memiliki peran penting dalam memastikan kesehatan dan perkembangan janin yang optimal, sedangkan sistem peredaran darah fetus memiliki fungsi penting dalam melindungi saluran darah halus janin dari bahaya eksternal. Memahami proses perkembangan fetus manusia adalah penting untuk memastikan kesehatan dan perkembangan janin yang optimal, sehingga dapat lahir menjadi bayi yang sehat dan bahagia.