Faktor Penentu Dasar Luar (Pengajian Am | STPM)

Pengajian AM STPM

Faktor Penentu Dasar Luar | Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penentu Dasar Luar Malaysia | Pengajian Am | STPM |

Faktor Penentu Dasar Luar (Pengajian Am)

Dalam menjalin hubungan dengan negara-negara lain, setiap negara memiliki kebijakan luar negeri yang menjadi pedoman dalam menentukan arah, tindakan, dan strategi yang diambil. Artikel ini akan membahas faktor-faktor penentu dasar luar Malaysia. Faktor-faktor ini meliputi aspek internal dan eksternal, serta sejarah, budaya, dan visi kepemimpinan negara. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita dapat lebih memahami dinamika hubungan luar negeri Malaysia.


A. Faktor-Faktor Penentu Dasar Luar

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan dan keselamatan nasional. Malaysia harus memastikan keamanan negaranya dari ancaman musuh dan mengatasi keterbatasan kekuatan dengan bergantung pada kekuatan atau negara lain. Selain itu, hubungan ekonomi dan perdagangan dengan negara-negara lain juga menjadi faktor penting dalam dasar luar Malaysia. Kedudukan geostrategis Malaysia, situasi regional yang kompleks, serta hubungannya dengan ASEAN juga menjadi pertimbangan dalam menentukan kebijakan luar negeri.

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal didasarkan pada prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang melindungi negara kecil, memelihara perdamaian dan keamanan, menjaga hak asasi manusia, serta menegakkan keadilan dan hukum. Malaysia juga menerapkan kebijakan berkecuali dalam menjalin hubungan dengan semua negara tanpa memandang ideologi. Keanggotaan Malaysia dalam organisasi seperti Pertubuhan Negara-negara Berkecuali (NAM) dan anggota G15 dan D8 juga mempengaruhi kebijakan luar negeri.


3. Faktor Sejarah dan Budaya

Sebagai mantan jajahan British, Malaysia menjalin hubungan yang baik dengan negara-negara Persemakmuran dan memiliki hubungan erat dengan mereka. Malaysia juga merupakan anggota Organisasi Kerjasama Islam (OIC), yang mendukung persaudaraan dan persatuan umat Islam. Keanggotaan Malaysia dalam Group 15 (G15) dan Developing 8 (D8) juga memainkan peran dalam kebijakan luar negeri.


4. Faktor Visi Kepemimpinan


Visi kepemimpinan Malaysia adalah memastikan hubungan diplomatik yang baik dan harmonis demi kepentingan kedua belah pihak. Kepemimpinan Malaysia berupaya menjalin kerjasama regional dan global melalui partisipasi aktif dalam ASEAN, NAM, OIC, Komanwel, G15, dan D8.

B. Perkembangan Dasar Luar Malaysia

1. Era Tunku Abdul Rahman

Pada era ini, Malaysia menganut pendekatan pro-Barat dan antikomunis. Malaysia menjadi anggota PBB, Komanwel, dan FPDA (Five Power Defence Arrangements). Malaysia juga menjalin perjanjian dengan Britania Raya, yang membantu dalam isu-isu seperti pembentukan Malaysia, tuntutan Filipina terhadap Sabah, konfrontasi dengan Indonesia, dan pemisahan Singapura. Pada tahun 1961, Malaysia juga menjadi pengasas Pertubuhan Asia Tenggara (ASA) yang kemudian berkembang menjadi ASEAN pada tahun 1967.

2. Era Tun Abdul Razak

Pada era ini, Malaysia menerapkan kebijakan berkecuali dan menjadi anggota Gerakan Non-Blok (NAM). Malaysia berusaha menjalin hubungan antarnegara tanpa memandang ideologi. Konsep Zona Damai, Bebas, dan Berkecuali (ZOPFAN) dan SEANWFZ (South East Asia Nuclear Weapon Free) juga diperkenalkan pada periode ini.

3. Era Tun Hussein Onn

Pada era ini, Malaysia menerapkan kebijakan kerjasama serantau dan memperkuat hubungan dengan ASEAN dan ZOPFAN. Hubungan dengan China juga ditingkatkan.

4. Era Tun Dr. Mahathir

Pada era ini, Malaysia aktif dalam ASEAN, NAM, OIC, Komanwel, G15, dan D8. Malaysia juga mengadopsi semangat Selatan-Selatan dan terlibat dalam Majelis Keamanan PBB. Konsep Dasar Pandang ke Timur diperkenalkan dengan tujuan mengurangi ketergantungan pada negara-negara Barat.

5. Era Dato’ Seri Abdullah Hj Ahmad Badawi

Pada era ini, Malaysia melanjutkan kebijakan berkecuali dan dasar yang diperkenalkan oleh Tun Dr. Mahathir. Malaysia juga memperkuat peran dalam OIC, NAM, dan ASEAN.

Penutup


Faktor-faktor penentu dasar luar Malaysia mencakup aspek internal, eksternal, sejarah, budaya, dan visi kepemimpinan. Kebijakan luar negeri Malaysia berkembang seiring dengan perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi. Dengan memahami faktor-faktor ini, Malaysia dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam membangun dan memperkuat hubungan dengan negara-negara lain.

READ :   Kewarganegaraan Malaysia: Hak, Prosedur, dan Penamatan (Pengajian Am)

Related posts