Alat Artikulasi (Konsep, Jenis dan Huraian) (Bahasa Melayu | STPM)

Bahasa Melayu (STPM)

Alat Artikulasi | Konsep Alat Artikulasi | Jenis Alat Artikulasi | Huraian Tentang Alat Artikulasi | Bahasa Melayu | STPM |

Alat Artikulasi: Mengetahui Organ Pertuturan Manusia (Bahasa Melayu)

Setiap kali kita berbicara, bunyi bahasa terbentuk melalui alat artikulasi, yang juga dikenal sebagai alat sebutan, alat pertuturan, atau organ pertuturan. Artikel ini akan membahas konsep alat artikulasi, jenis-jenisnya, dan memberikan penjelasan terperinci tentang masing-masing alat artikulasi.


A. Konsep Alat Artikulasi

Alat artikulasi merujuk pada organ-organ yang terlibat dalam proses pertuturan manusia. Selain berperan dalam berbicara, alat artikulasi juga berfungsi dalam kegiatan makan (seperti bibir, gigi, dan lidah) dan bernapas (paru-paru). Gangguan atau kerusakan pada alat artikulasi dapat mengganggu pengucapan kata-kata dan menghasilkan kelainan bunyi.

B. Jenis Alat Artikulasi

(a) Pengeluar

Pengeluar atau artikulator merupakan alat sebutan yang dapat digerakkan dan ditempatkan pada beberapa posisi tertentu. Berikut adalah beberapa jenis pengeluar dan fungsinya:

  1. Bibir bawah: Dapat bergerak ke bibir atas.
  2. Gigi bawah: Dapat bergerak ke gigi atas.
  3. Lidah: Dapat naik dan turun di dalam rongga mulut.
  4. Lelangit lembut: Dapat bergerak ke atas dan ke bawah.
  5. Anak tekak: Dapat bergerak ke arah dinding tekak.
  6. Pita suara: Dapat terbuka atau tertutup saat udara melalui.

(b) Daerah Pengeluaran


Daerah pengeluaran, juga dikenal sebagai titik artikulasi atau daerah artikulasi, merujuk pada tempat yang tetap atau statis di mana alat artikulasi berinteraksi. Sebagian besar alat ini terletak di bagian atas rongga mulut. Berikut adalah beberapa titik artikulasi dan fungsinya:

  1. Bibir atas: Tempat persentuhan dengan bibir bawah.
  2. Gigi atas: Tempat persentuhan dengan gigi dan bibir bawah.
  3. Gusi atas: Tempat persentuhan dengan ujung/depan lidah.
  4. Lelangit keras: Tempat persentuhan dengan tengah lidah.
  5. Peti suara: Tempat terletaknya pita suara.

(c) Rongga Pertuturan


Rongga pertuturan merujuk pada ruang tempat udara dari paru-paru melalui saat menghasilkan bunyi bahasa. Terdapat tiga rongga penting dalam proses pertuturan, yaitu rongga tekak, rongga mulut, dan rongga hidung.

C. Huraian Tentang Alat Artikulasi

(a) Bibir

Bibir adalah otot kenyal yang terletak di luar rongga mulut. Manusia memiliki dua bibir, tetapi hanya bibir bawah yang dapat bergerak dan menutup rapat ke bibir atas. Saat bibir dilapangkan dan ditarik ke dalam, bunyi vokal terbentuk. Jika bibir dirapatkan dan kemudian dibuka dengan cepat, bunyi konsonan letupan bibir seperti [p] dan [b], konsonan sengau dua bibir seperti [m], dan konsonan separuh vokal seperti [w] dihasilkan.


(b) Lidah

Lidah adalah alat pertuturan yang paling aktif dalam menghasilkan bunyi bahasa. Lidah dibagi menjadi empat bagian: hujung lidah, depan lidah, tengah lidah, dan belakang lidah. Hujung lidah adalah bagian yang paling aktif dan fleksibel. Ia dapat diangkat ke gigi dan gusi atas, lelangit lembut, dan lelangit keras, serta dapat membentuk penyekatan tertentu yang memungkinkan produksi bunyi konsonan. Bagian depan, tengah, dan belakang lidah berfungsi dalam menghasilkan bunyi vokal dan konsonan.

(c) Lelangit

Lelangit terdiri dari lelangit keras dan lelangit lembut. Berikut adalah penjelasan mengenai keduanya:

1. Lelangit keras:

  • Mulai dari gusi bagian atas di bagian depan rongga mulut, membentuk lengkungan, dan berlawanan dengan depan lidah.
  • Lelangit keras berperan dalam menghasilkan bunyi konsonan lelangit keras seperti [č] dan [ĵ], konsonan sengau [ɲ], geseran [š], dan separuh vokal [y].

2. Lelangit lembut:

  • Mulai dari batas lelangit keras hingga ke bagian belakang rongga mulut, berbatasan dengan anak tekak.
  • Lelangit lembut dapat digerakkan naik atau turun.
  • Ketika lelangit lembut dinaikkan dari belakang lidah, rongga mulut terbuka dan rongga hidung tertutup, menghasilkan bunyi letupan [k] dan [g], geseran [x] dan [ɤ].
  • Ketika lelangit lembut diturunkan dan menyentuh bagian belakang lidah, rongga hidung terbuka dan rongga mulut tertutup, menghasilkan bunyi konsonan lelangit lembut, seperti sengauan [ŋ].

(d) Anak Tekak

Anak tekak terletak dekat dengan rongga tekak dan berbatasan dengan lelangit lembut. Anak tekak dapat digerakkan ke atas dan ke bawah. Saat anak tekak diturunkan, rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka. Saat anak tekak dinaikkan dan rapat dengan dinding tekak, rongga hidung ditutup. Pergerakan anak tekak hampir bersamaan dengan lelangit lembut, tetapi fungsinya berlawanan. Ketika lelangit lembut menutup rongga mulut, anak tekak turun untuk membuka rongga hidung. Ketika lelangit lembut membuka rongga mulut, anak tekak naik untuk menutup rongga hidung.

(e) Gigi

Gigi terletak di dalam rongga mulut, setelah bibir. Gigi bersama dengan gusi digunakan sebagai penampung aliran udara, terutama dengan hujung lidah. Ada gigi atas dan gigi bawah. Gigi bawah dapat digerakkan, sementara gigi atas bersifat statis. Gigi bawah dan gigi atas membantu menekan ujung lidah dalam penghasilan bunyi konsonan geseran seperti [θ] dan [ð]. Gigi atas juga berinteraksi dengan bibir bawah untuk menghasilkan bunyi konsonan geseran bibir-gigi seperti [f] dan [v].

Penutup


Dalam artikel ini, kita telah membahas alat artikulasi dalam konteks bahasa Melayu. Mengetahui dan memahami alat artikulasi adalah langkah penting dalam memahami bagaimana bunyi bahasa terbentuk. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang alat artikulasi, kita dapat meningkatkan pengucapan dan kemampuan berkomunikasi kita secara efektif dalam bahasa Melayu.

READ :   Bunyi Konsonan (Konsep, Ciri, Cara Menghasilkan) (Bahasa Melayu | STPM)

Related posts