Hipotesis Tentang Tempat Asal Bahasa Melayu (Bahasa Melayu | STPM)

Bahasa Melayu (STPM)

Hipotesis Tentang Tempat Asal Bahasa Melayu | STPM | My Wislah | Wislah Malasyia |

Hipotesis Asal-Usul Bahasa Melayu: Antara Asia Tengah dan Nusantara

Bahasa Melayu telah lama menjadi bahasa penting di Asia Tenggara. Namun, asal-usul bahasa ini masih menjadi misteri yang menarik perhatian para ahli bahasa dan sejarah. Terdapat dua hipotesis yang muncul dalam mencari jawaban mengenai asal bahasa Melayu: pertama, hipotesis Asia Tengah, dan kedua, hipotesis Nusantara. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi kedua hipotesis tersebut untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang tempat asal bahasa Melayu.


A. Bahasa Melayu dari Asia Tengah

Hipotesis pertama tentang asal-usul bahasa Melayu menyatakan bahwa penduduk Nusantara berasal dari daerah-daerah di daratan Asia, yang membawa bahasa mereka ke manapun mereka pergi, termasuk Asia Tenggara.

  • Jumpaan Arkeologi

Von Heine-Geldern, seorang sarjana Austria, telah menemukan kapak kuno bersegi panjang (beliung batu) di beberapa tempat di kepulauan Melayu yang berasal dari Sungai Brahmaputra, Irrawaddy, Salween, Yangtze, dan Hwang. Kapak-kapak ini diyakini dibawa oleh orang-orang zaman Neolitik (Zaman Batu Baharu) dari Asia Tengah ketika mereka mengembara ke Kepulauan Melayu.

  • Persamaan Bahasa

Beberapa ahli bahasa juga menemukan persamaan kata dalam bahasa Melayu dengan bahasa-bahasa lain di Asia dan Pasifik. Misalnya, J.H.C Kern, seorang ahli filologi Belanda, menyatakan bahwa beberapa perkataan seperti padi, buluh, rotan, nyiur, pisang, pandan, dan ubi yang digunakan di Nusantara juga ditemukan di Madagaskar, Filipina, Taiwan, dan beberapa pulau di Lautan Pasifik. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Melayu mungkin berasal dari induk yang sama dengan bahasa-bahasa tersebut di Asia.

  • Adat Resam Suku Bangsa

Selain itu, terdapat persamaan adat resam Melayu dengan adat resam suku Naga di Assam, yang menunjukkan hubungan yang erat antara bahasa Melayu dan budaya Asia Tengah.



Berdasarkan penemuan arkeologi, persamaan bahasa, dan adat resam suku bangsa, terdapat bukti yang mendukung hipotesis bahwa bahasa Melayu berasal dari Asia Tengah.

B. Bahasa Melayu dari Nusantara

Hipotesis kedua tentang asal-usul bahasa Melayu menyatakan bahwa bahasa-bahasa di Nusantara, seperti Jawa dan Melayu, adalah bahasa induk bagi bahasa-bahasa serumpun di wilayah ini.


  • Perbandingan Bahasa

J. Crawfurd, seorang sarjana British, menyimpulkan bahwa bahasa-bahasa di Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan kawasan Polinesia berasal dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu. Bahasa Jawa dianggap sebagai bahasa tertua dan menjadi induk bagi bahasa-bahasa lain di Nusantara.

  • Perbandingan Bunyi, Bentuk Kata, dan Kosa Kata

Beberapa peneliti, seperti K. Hilmy, P.W. Schmidt, dan C.A. Mees, juga mengamati persamaan dalam bunyi, bentuk kata, kosa kata, dan struktur bahasa antara bahasa Melayu dengan bahasa-bahasa di Asia Tenggara. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa Melayu merupakan bahasa ambilan atau pinjaman dari bahasa-bahasa di Nusantara.

Berdasarkan perbandingan bahasa dan penelitian tentang budaya, terdapat bukti yang menunjukkan bahwa bahasa Melayu berasal dari Nusantara.

Penutup

Dua hipotesis yang dijelaskan di atas, yaitu bahasa Melayu dari Asia Tengah dan bahasa Melayu dari Nusantara, memberikan gambaran yang berbeda mengenai asal-usul bahasa ini. Meskipun masih terdapat perdebatan di kalangan ahli, penemuan arkeologi, persamaan bahasa, dan adat resam suku bangsa memberikan petunjuk yang menarik dalam memahami asal-usul bahasa Melayu.


Saat ini, studi lebih lanjut dan penelitian yang mendalam diperlukan untuk mengungkap rahasia sejarah bahasa Melayu. Semoga dengan pengetahuan yang terus berkembang, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih lengkap tentang tempat asal bahasa yang kaya ini, yang telah menjadi bahasa penting dalam budaya dan komunikasi di Asia Tenggara.

READ :   Bunyi Konsonan (Konsep, Ciri, Cara Menghasilkan) (Bahasa Melayu | STPM)

Related posts