Tanda Baca Bahasa Melayu | Konsep | Bentuk | Tanda Noktah | Tanda Koma | Tanda Sempang | STPM |
Tanda Baca Bahasa Melayu (STPM)
Dalam setiap tulisan, penggunaan tanda bacaan yang tepat adalah penting untuk menyampaikan maksud penulis dengan jelas kepada pembaca. Tanda bacaan memiliki peran yang sama pentingnya dengan ejaan dalam bahasa Melayu. Jika tanda bacaan digunakan dengan tidak benar, maka makna suatu pernyataan dapat berubah dan membingungkan pembaca. Dalam artikel ini, kita akan membahas konsep tanda bacaan dalam bahasa Melayu, bentuk tanda bacaan yang penting, dan fungsinya dalam kalimat-kalimat yang berbeda.
A. Konsep Tanda Bacaan
Tanda bacaan dalam tulisan memiliki fungsi-fungsi tertentu untuk membantu penyampaian pesan penulis kepada pembaca. Penggunaan tanda bacaan yang tepat akan meningkatkan keefektifan komunikasi dalam tulisan.
B. Bentuk Tanda Bacaan
Bahasa Melayu memiliki beragam bentuk tanda bacaan. Namun, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa tanda bacaan yang penting dan sering digunakan dalam penulisan.
C. Tanda Noktah (.)
Tanda noktah, juga dikenal sebagai tanda titik, memiliki fungsi utama sebagai penutup suatu kalimat. Berikut adalah beberapa fungsi tanda noktah:
1. Tanda berakhirnya atau lengkapnya suatu kalimat.
Contoh:
- Mereka tidak mahu datang.
- Jangan menyalahkan orang lain.
- Akhlak diri sangat penting.
2. Akhir singkatan bagi jawatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh:
- Dr. (Doktor)
- Prof. (Profesor)
- Kol. (Kolonel)
- En. (Encik)
- Sdr. (Saudara)
- Hjh. (Hajah)
3. Kependekan nama.
Contoh:
- A. Samad Ahmad
- O.T. Dussek
- Talib Y.K.
4. Kependekan kata dalam frasa.
Contoh:
- b.p. (bagi pihak)
- dll. (dan lain-lain lagi)
- Sdn. Bhd. (Sendirian Berhad)
5. Selepas setiap nombor senarai.
Contoh:
- 1. Angin
- 2. Tanah
- 3. Api
D. Tanda Koma (,)
Tanda koma berfungsi sebagai pemisah unsur-unsur dalam kalimat. Berikut adalah beberapa fungsi tanda koma:
1. Memisahkan unsur kata dan frasa yang berturutan.
Contoh:
- Emak membeli beras, gula, dan minyak masak.
- Bawakan saya kertas, pensel, pembaris, dan pemadam.
- Tikar, tilam, selimut, dan bantal sudah diagihkan.
2. Selepas penanda wacana.
Contoh:
- Sungguhpun begitu, dia tetap datang.
- Kesimpulannya, budak itu memang bijak.
- Oleh sebab itu, kita perlu bertindak pantas.
3. Selepas kata pembenar atau kata nafi pada awal kalimat.
Contoh:
- Benar, dia datang semalam.
- Ya, bayaran sudah diterima.
- Tidak, mereka perlu memohon maaf.
4. Memisahkan bahagian yang bertentangan maksud.
Contoh:
- Orang itu bapa saudaranya, bukan abangnya.
- Hal itu rekaan sahaja, tidak benar!
- Kamu jangan masuk, kecuali dipanggil.
5. Memisahkan dialog dengan penerangan.
Contoh:
- “Mereka sangat rapat,” ujar Mohendran.
- Cikgu Suhaidi berkata, “Saya sampai lewat sedikit.”
6. Memisahkan keterangan dengan kalimat induk dalam kalimat terbalik.
Contoh:
- Suka atau tidak, kami perlu menyelesaikan kerja ini.
- Sementara menunggu ibunya sampai, Anita membaca novel.
7. Memisahkan panggilan dengan hal yang hendak disampaikan.
Contoh:
- Cikgu, saya mahu ke tandas sebentar.
- Jasni, tegakkan badan kamu!
- Nasi sudah dihidangkan, tuan.
8. Sebelum keterangan tambahan yang bermakna penjelasan atau pengkhususan.
Contoh:
- Dia bangga akan abangnya, juruselam yang cekap.
- Novelnya, Setinggi Awan diulang cetak lagi.
- Komponen itu perlu dihantar segera, terutamanya untuk cawangan di Sabah.
E. Tanda Sempang (-)
Tanda sempang berfungsi sebagai perangkai dalam pembentukan kata. Berikut adalah beberapa fungsi tanda sempang:
1. Menunjukkan gandaan.
Contoh:
- kuat-kuat
- compang-camping
- tersenyum-senyum
- turun-temurun
2. Menegaskan ejaan dalam penulisan.
Contoh:
- k-i-s-a-h, bukan k-e-s-a-h
3. Merangkaikan huruf kecil dengan huruf besar.
Contoh:
- anti-Akta Hasutan
- pro-Eropah
- kuasa-Nya
4. Merangkaikan huruf dengan angka.
Contoh:
- ke-51
- ke-123
- 40-an
- 1980-an
5. Menyambung suku kata karena penggantian baris.
Contoh:
- Ketika kami ke rumahnya, dia sedang menyiram pokok bunga. Kami tidak dapat berbual lama dengannya kerana kami kesuntukan masa.
Penutup
Penggunaan tanda bacaan yang tepat dalam tulisan bahasa Melayu sangat penting untuk menyampaikan makna dengan jelas. Dalam artikel ini, kita telah membahas beberapa tanda bacaan penting, seperti tanda noktah, tanda koma, dan tanda sempang, serta fungsi-fungsinya dalam kalimat-kalimat yang berbeda. Dengan pemahaman yang baik tentang tanda bacaan, pembaca dapat memperoleh informasi dengan lebih efektif dan akurat. Semoga artikel ini bermanfaat dalam meningkatkan kemahiran penulisan dalam bahasa Melayu.