Retorik dalam Bahasa Melayu (Maksud, Jenis, Ciri Ciri dan Kepentingan) (STPM)

Bahasa Melayu (STPM)

Retorik dalam Bahasa Melayu | Maksud Rerorik | Jenis Rerorik | Ciri-ciri retorik pemerian | Kepentingan Rerorik | STPM |

Retorik dalam Bahasa Melayu (STPM)

Retorik, yang berasal dari perkataan Greek “tenhne rhetorike” yang bermaksud “seni berpidato,” telah lama menjadi subjek kajian yang menarik. Pada mulanya, retorik berkaitan dengan kemahiran berucap di depan orang ramai. Namun, seiring perkembangannya, retorik juga memasuki bidang penulisan, menggabungkan unsur seni dalam penggunaan bahasa dan mempengaruhi cara kita berkomunikasi secara keseluruhan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep dan jenis-jenis retorik serta pentingnya memahami dan menguasai seni retorik dalam bahasa Melayu Malaysia.


A. Maksud Retorik

Retorik adalah kajian yang mempelajari teknik pemakaian bahasa secara berkesan dalam penulisan atau pertuturan. Tujuan utama retorik adalah untuk mempengaruhi dan memujuk pendengar atau pembaca melalui penggunaan bahasa yang indah dan menarik. Retorik mencerminkan kesenian dan kebijaksanaan dalam menggunakan kata-kata untuk mempengaruhi pemikiran dan tindakan orang lain.

B. Jenis-Jenis Retorik

Berdasarkan fokusnya, terdapat dua jenis utama retorik yang sering diperbincangkan, yaitu retorik pemerian dan retorik pemujukan.

1 Retorik Pemerian

Retorik pemerian berkaitan dengan memberikan gambaran visual tentang sesuatu melalui penggunaan kata-kata. Dengan menggunakan pemerian, penulis atau pembicara dapat memindahkan pengamatan dan pemerhatian mereka kepada khalayak. Dalam retorik ini, objek atau perkara yang dipaparkan dijelaskan dengan lengkap dan mendetail, sehingga membantu pembaca atau pendengar membayangkan secara visual seperti mereka melihat atau mengalaminya sendiri.


Ciri-ciri retorik pemerian termasuk kejelasan, ketepatan, dan objektivitas. Pemerian dilakukan dengan menggunakan fakta konkrit dan cetusan imaginasi untuk memberikan gambaran yang realistik kepada khalayak. Penyampaian pemerian bersifat deskriptif dan informatif, tanpa memasukkan emosi atau pandangan pribadi.


2 Retorik Pemujukan


Retorik pemujukan adalah jenis retorik yang digunakan untuk mempengaruhi pemikiran, kepercayaan, dan perilaku sasaran. Pemujukan dapat dilakukan melalui pemujukan rasional atau pemujukan tidak rasional. Pemujukan rasional berfokus pada penghujahan secara intelektual, sementara pemujukan tidak rasional menggunakan daya tarikan emosi.

Retorik pemujukan yang berfokus pada pemujukan tidak rasional atau pemujukan beremotif mengandalkan tiga bentuk utama, yaitu pemujukan satira, pemujukan eulogi, dan pemujukan patos. Pemujukan satira digunakan untuk membodoh-bodohkan atau mengejek sesuatu atau seseorang. Pemujukan eulogi menggunakan bahasa yang membangkitkan emosi yang lebih mulia, seperti cinta akan negara, rasa hormat akan maruah diri, atau keinginan untuk mencapai kecemerlangan. Sedangkan pemujukan patos digunakan untuk mencetuskan rasa belas kasihan atau simpati guna mendapatkan sokongan dari sasaran.

C. Kepentingan Memahami Retorik

Pemahaman dan penguasaan seni retorik merupakan hal yang penting dalam komunikasi kita sehari-hari. Dalam bahasa Melayu Malaysia, retorik memainkan peranan besar dalam menarik perhatian, mempengaruhi, dan memujuk orang lain. Dengan menggunakan retorik secara bijak, kita dapat menyampaikan gagasan dan argumen dengan lebih efektif, serta meningkatkan daya persuasi dan pengaruh kita.

Penutup


Dalam penulisan dan pertuturan kita, mempelajari retorik adalah langkah penting menuju keberhasilan. Dengan menggunakan teknik-teknik retorik yang efektif, kita dapat menghidupkan tulisan dan pidato kita, menjadikannya lebih bermakna dan berkesan. Sementara itu, memahami jenis-jenis retorik seperti pemerian dan pemujukan membantu kita menyampaikan pesan dengan cara yang lebih terperinci dan persuasif. Oleh karena itu, teruslah mengembangkan keterampilan retorik Anda dan rasakan dampak positifnya dalam komunikasi Anda sehari-hari.

READ :   Bidang Morfologi (Konsep dan Jenis Morfem, Konsep Alomorkonsep Morfofonem, dan Konsep Kata) (Bahasa Melayu | STPM)

Related posts