Sejarah Kebangkitan Semula Islam di Malaysia

About Malaysia

Sejarah Kebangkitan Semula Islam di Malaysia | About Malaysia | My Wislah | Wislah Malaysia |

Sejarah Kebangkitan Semula Islam di Malaysia

Kehadiran Islam di Malaysia telah membentuk sejarah dan peradaban negara ini selama berabad-abad. Dari zaman penjajahan hingga merdeka, Islam terus berperan sebagai agama utama bagi masyarakat Melayu. Namun, perubahan zaman membawa cabaran baru dan memerlukan pemikiran semula dan adaptasi agama untuk memenuhi keperluan kontemporari. Artikel ini akan meneliti kebangkitan semula Islam di Malaysia, menelusuri perjalanan gerakan ini, serta memahami dampaknya terhadap masyarakat Melayu. Mari kita renungkan sejarah dan perubahan sosial yang melingkari kebangkitan semula Islam di negara ini.


A. Perkembangan Kebangkitan Semula Islam di Malaysia

Kebangkitan semula Islam di Malaysia bermula sejak akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada masa ini, dua kelompok masyarakat Melayu yang utama, yaitu Kaum Tua dan Kaum Muda, memainkan peranan penting dalam perjuangan untuk memahami dan mengamalkan Islam dalam konteks moden. Kaum Tua, yang mewakili golongan ulama-ulama tradisional, lebih cenderung mempertahankan tradisi Islam yang sudah ada, sementara Kaum Muda, yang dipengaruhi oleh pemikiran Islam dari Mesir, menekankan pentingnya rasionalitas dalam memahami agama.

Majalah “al-Imam” menjadi perwakilan gerakan Kaum Muda, yang memiliki pengaruh dari Timur Tengah dan mempromosikan kembali kepada al-Quran dan sunnah, serta amalan ijtihad. Gerakan perubahan ini mempengaruhi pemikiran agama masyarakat Melayu, namun masih dipengaruhi oleh ciri-ciri modernisme Barat. Konflik antara Kaum Tua dan Kaum Muda berpusat pada pendekatan dalam menentukan kebenaran agama, dengan Kaum Muda lebih cenderung menggunakan akal dan menolak taklid buta.

B. Pengaruh Pendidikan Barat dan Rasionalisasi di Tanah Melayu

Pada masa penjajahan British di Tanah Melayu, terjadi rasionalisasi sosial terutama dalam bidang-bidang seperti birokrasi, pendidikan, dan kesehatan publik. Pendidikan modern dan pengenalan ilmu pengetahuan dari Barat menjadi fokus untuk membantu ekonomi British di wilayah ini. Meskipun begitu, kepercayaan pada tradisi dan nilai-nilai agama tetap tidak terpengaruh oleh proses rasionalisasi ini.


Kebangkitan semula Islam pada masa penjajahan berfokus pada perjuangan mendapatkan hak-hak orang Melayu, termasuk bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan. PBMUM dan PKPIM adalah organisasi mahasiswa yang aktif dalam memperjuangkan hak-hak ini dengan menggunakan Islam sebagai landasan perjuangan mereka. Mereka kemudian mengalihkan perhatian mereka ke upaya menegakkan Islam sebagai cara hidup yang lengkap, mengubah fokus perjuangan dari sekadar isu etnik menjadi upaya pemurnian agama.


C. Peran Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) dalam Kebangkitan Semula Islam

Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) berperan penting dalam kebangkitan semula Islam di Malaysia. Organisasi ini didirikan pada tahun 1971 sebagai kelanjutan perjuangan PKPIM dan mempengaruhi pemikiran masyarakat Melayu, khususnya kalangan pelajar. ABIM mengambil pendekatan dakwah yang terbuka, mencakup berbagai bidang kehidupan, termasuk sosial, ekonomi, pendidikan, kebudayaan, dan politik.

ABIM banyak dipengaruhi oleh pemikiran tokoh intelektual Islam tempatan seperti Syed Muhammad Naquib al-Attas, yang menjadi mentor mereka dalam membangun gagasan perjuangan mereka. Dengan pendekatan yang rasional dan berfokus pada keaslian wadah, ABIM menjadi gerakan Islam yang dinamis dan progresif dalam memacu perkembangan kebangkitan Islam di Malaysia.


D. Dampak Kebangkitan Semula Islam terhadap Masyarakat Melayu

Kebangkitan semula Islam di Malaysia telah membawa perubahan yang signifikan dalam pemahaman dan pengamalan agama di kalangan masyarakat Melayu. Peningkatan kesadaran agama dan penekanan pada kembali ke sumber-sumber Islam asli, yaitu al-Quran dan sunnah, telah menginspirasi gerakan politik dan sosial yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Gerakan ini juga membantu perkembangan pendidikan Islam di Malaysia melalui pembentukan madrasah-madrasah dan lembaga pendidikan Islam lainnya. Namun, gerakan ini juga menemui tantangan dari golongan Kaum Tua yang lebih cenderung mempertahankan tradisi Islam yang sudah ada.

Penutup


Kebangkitan semula Islam di Malaysia telah membawa perubahan sosial, pendidikan, dan politik yang signifikan dalam masyarakat Melayu. Gerakan ini berhasil mempengaruhi pemahaman dan pengamalan agama dengan kembali kepada akar Islam yang asli, serta mencoba mengadaptasi nilai-nilai tersebut dalam konteks moden. Berkat perjuangan ABIM dan organisasi-organisasi lainnya, kebangkitan semula Islam di Malaysia terus menjadi pergerakan yang berdampak luas dalam kehidupan masyarakat dan meresapi sejarah negara ini. Dalam menghadapi cabaran masa depan, semoga pergerakan ini tetap berjuang demi perdamaian, kemajuan, dan keharmonian di Malaysia.

READ :   Cuti Umum 2023 Sarawak (Hari Kelepasan Am Sarawak)

Related posts