Analisis Kesalahan Bahasa dalam Bahasa Melayu (STPM)

Bahasa Melayu (STPM)

Analisis Kesalahan Bahasa dalam Bahasa Melayu (STPM): Bahasa Melayu sebagai bahasa kebangsaan Malaysia memiliki peraturan dan tata bahasa yang perlu diikuti untuk memastikan penggunaannya yang betul dan baku. Namun, tidak jarang terjadi kesalahan bahasa yang melibatkan ejaan, kosa kata, tanda baca, dan morfologi. Artikel ini akan menganalisis beberapa jenis kesalahan bahasa tersebut beserta contohnya.

READ :   Kata Tunggal (Konsep, Jenis, Pembentuk dan Akronim) (Bahasa Melayu | STPM)

A. Kesalahan Ejaan


Salah satu jenis kesalahan bahasa yang sering terjadi adalah kesalahan ejaan. Berikut adalah contoh-contoh kesalahan ejaan yang sering ditemui:

1. Mengeja imbuhan dengan tambahan huruf ‘k’ pada akhiran -i dan -an yang bercantum dengan kata dasar yang diakhiri oleh huruf ‘k’:

  • Salah: menaikki, dijejakki
  • Sepatutnya: menaiki, dijejaki

2. Memisahkan imbuhan awalan dengan kata dasar:

  • Salah: ke tua, ko akademik, pasca merdeka
  • Sepatutnya: dikawal, ketua, koakademik, pascamerdeka

3. Mengeja kata klitik (kata ganti nama diri singkatan) dengan cara yang tidak benar:


  • Salah: kau tarik, ku buat
  • Sepatutnya: kautarik, kubuat

B. Kesalahan Kosa Kata

Selain kesalahan ejaan, kesalahan kosa kata juga sering terjadi dalam Bahasa Melayu. Berikut adalah contoh-contoh kesalahan kosa kata yang sering ditemui:


1. Menggunakan perkataan yang tidak mengikuti konteks walaupun memiliki arti yang sama (sinonim):

– Salah: dekat dilanggar, lukisan ayu

– Sepatutnya: nyaris/hampir dilanggar, lukisan indah/cantik

2. Menggunakan perkataan yang tidak sesuai dengan maksud yang ingin disampaikan:

– Salah: pengumuman resmi, amat mujarad (berkesan), berteriak tersedu-sedu

– Sepatutnya: pengumuman rasmi, amat mujarab, menangis tersedu-sedu


3. Menggunakan penjodoh bilangan yang tidak perlu atau tidak tepat:

– Salah: tiga buah keinginan, sebuah cinta, sebutir impian

– Sepatutnya: tiga keinginan, satu cinta, satu impian

C. Kesalahan Tanda Baca

Tanda baca memainkan peranan penting dalam bahasa untuk mengatur dan memberikan arti pada teks. Berikut adalah contoh-contoh kesalahan tanda baca yang sering terjadi:

1. Tidak menggunakan tanda sempang (-):

– Salah: menari nari, lauk pauk, umbang ambing

– Sepatutnya: menari-nari, lauk-pauk, umbang-ambing

2. Menggunakan tanda noktah bagi kata singkatan gelaran, jawatan, dan organisasi yang bersifat nama khas:

– Salah: U.K.M, S.A.W, Y.B.M

– Sepatutnya: UKM, SAW, YBM

D. Kesalahan Morfologi

Kesalahan morfologi terjadi ketika penggunaan imbuhan tidak tepat atau tidak konsisten. Berikut adalah contoh-contoh kesalahan morfologi yang sering terjadi:

1. Menggunakan alomorf meN- dan peN- yang tidak sesuai dengan huruf awal kata dasar yang bergabung dengannya:

– Salah: mempalsukan, mensesuaikan, menyangkul

– Sepatutnya: memalsukan, menyesuaikan, mencangkul

2. Menggunakan imbuhan yang tidak sesuai dengan maksud yang hendak disampaikan:

– Salah: menemui bangkai, kirimkan mereka

– Sepatutnya: menemukan bangkai, kirimi mereka

Penutup


Kesalahan bahasa dalam Bahasa Melayu dapat terjadi akibat kealpaan, ketidakfahaman, atau kejahilan pengguna terhadap peraturan dan tatabahasa yang telah ditetapkan. Dengan memahami jenis-jenis kesalahan bahasa seperti kesalahan ejaan, kosa kata, tanda baca, dan morfologi, kita dapat menghindari penggunaan yang tidak tepat dan memperbaiki kualitas penggunaan Bahasa Melayu kita. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk terus belajar dan meningkatkan pemahaman terhadap tata bahasa dan aturan-aturan Bahasa Melayu yang baku.

Related posts