Bunyi Diftong | Konsep Bunyi Diftong | Ciri Ciri Bunyi Diftong | Cara Penghasilan Bunyi Diftong Bahasa Melayu | STPM |
Bunyi Diftong Bahasa Melayu: Mengenal dan Memahami Bentuk-Bentuknya
Bahasa Melayu merupakan bahasa yang kaya dengan variasi bunyi dan pengucapan. Salah satu elemen penting dalam fonetik Bahasa Melayu adalah bunyi diftong. Bunyi diftong adalah hasil gabungan dua bunyi vokal yang membentuk bunyi yang unik dan berbeda dari bunyi vokal maupun konsonan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi konsep bunyi diftong dalam Bahasa Melayu, jenis-jenisnya, serta cara penghasilannya. Mari kita pelajari lebih lanjut!
A. Pengenalan Bunyi Diftong
Bunyi diftong merupakan bunyi yang terbentuk dari penggabungan dua bunyi vokal dalam satu suku kata. Pada saat pengucapannya, lidah meluncur dari vokal pertama ke vokal kedua. Dalam Bahasa Melayu, terdapat tiga jenis bunyi diftong utama, yaitu [ai], [au], dan [oi]. Melalui diagram perpindahan lidah mengenai kedudukan bunyi diftong, kita dapat memahami lebih lanjut mengenai bentuk bunyi ini.
Rajah: Keratan rentas lidah tentang kedudukan bunyi diftong
B. Ciri CIRI BUNYI DIFTONG
Bunyi diftong terdiri dari dua vokal yang berada dalam satu suku kata. Pada saat pengucapannya, diftong memiliki satu puncak kelantangan yang terletak pada vokal pertama. Bunyi ini memiliki penekanan yang lebih kuat dan lebih panjang dibandingkan dengan vokal kedua. Ketika diftong diucapkan, terjadi pergeseran lidah setelah vokal pertama. Kedua vokal tersebut diucapkan dalam satu hembusan nafas. Seluruh bunyi diftong dalam Bahasa Melayu adalah bunyi bersuara karena aliran udara dari paru-paru menggetarkan pita suara. Selama pengucapannya, aliran udara tidak mengalami hambatan.
C. Cara Penghasilan Bunyi Diftong
Bunyi diftong dihasilkan dengan cara mengucapkan vokal pertama kemudian meluncurkan lidah ke arah vokal kedua dalam satu hembusan nafas. Pada saat pengucapan diftong, langit-langit lembut dinaikkan dan anak tekak menyentuh dinding tekak. Aliran udara keluar melalui rongga mulut.
Dalam Bahasa Melayu, terdapat tiga jenis bunyi diftong yang perlu kita kenali:
1. [ai]
Bunyi ini dimulai dengan lidah berada pada kedudukan bunyi vokal depan luas [a]. Kemudian lidah secara cepat meluncur ke tempat menghasilkan bunyi vokal depan sempit [i]. Bibir dalam keadaan terhampar.
Contoh kata-kata dengan bunyi [ai]:
- hairan
- gulai
- tirai
2. [au]
Bunyi ini dimulai dengan lidah berada pada kedudukan bunyi vokal depan luas [a]. Kemudian lidah secara cepat meluncur ke tempat menghasilkan bunyi vokal belakang sempit [u]. Bibir yang sebelumnya terhampar, berubah menjadi bundar.
Contoh kata-kata dengan bunyi [au]:
- saujana
- silau
- hirau
3. [oi]
Bunyi ini dimulai dengan lidah berada pada kedudukan bunyi vokal belakang separuh sempit [o]. Kemudian lidah secara cepat meluncur ke tempat menghasilkan bunyi vokal depan sempit [i]. Bibir yang sebelumnya bundar, berubah menjadi terhampar.
Contoh kata-kata dengan bunyi [oi]:
- boikot
- konvoi
- sepoi
Penutup
Bunyi diftong merupakan salah satu aspek yang menarik dalam Bahasa Melayu. Memahami dan mengenali bentuk-bentuk bunyi diftong dapat membantu kita dalam memperkaya kosa kata dan pengucapan Bahasa Melayu yang baik dan benar. Selain itu, pemahaman tentang cara penghasilan bunyi diftong juga dapat memperkaya pengetahuan kita tentang fonetik Bahasa Melayu secara keseluruhan. Teruslah berlatih dan mengasah kemampuan berbahasa Melayu Anda, dan Anda akan semakin fasih dalam berkomunikasi menggunakan bahasa yang indah ini.
