Cuaca dan Iklim di Malaysia (Nota Ringkas Geografi Tingkatan 2 Bab 2 Geografi Fizikal: Cuaca dan Iklim)

Tingkatan 2

Cuaca dan Iklim di Malaysia | Nota Ringkas | Geografi | Tingkatan 2 | Bab 2 Geografi Fizikal: Cuaca dan Iklim |

READ :   Pengangkutan di Malaysia (Nota Ringkas Geografi Tingkatan 2 Bab 3 Geografi Manusia: Pengangkutan dan Telekomunikasi)

Cuaca dan Iklim di Malaysia


Malaysia terletak di antara garis lintang 0° hingga 10° U dan 0° hingga 10° S di Garisan Khatulistiwa, menjadikan negara ini mengalami iklim khatulistiwa yang panas dan lembap sepanjang tahun. Iklim ini memiliki ciri-ciri yang mempengaruhi kehidupan manusia dan kegiatan mereka. Selain itu, hubungan antara cuaca dan iklim dengan aktivitas manusia juga memberikan dampak pada cuaca dan iklim di Malaysia.

Jenis dan Ciri Iklim di Malaysia

  1. Negara Malaysia mengalami iklim khatulistiwa.
  2. Kedudukan Malaysia di antara garis lintang 0° hingga 10° U dan 0° hingga 10° S di Garisan Khatulistiwa menyebabkan negara ini mengalami iklim panas dan lembap sepanjang tahun.

Ciri-ciri Iklim di Malaysia

1. Suhu


Suhu tinggi dan seragam sepanjang tahun.

Suhu minimum tahunan adalah 27°C dan rentang suhu di Malaysia relatif kecil, yaitu antara 10°C hingga 30°C.


2. Hujan

Jumlah curah hujan rata-rata tahunan di Malaysia melebihi 2600 mm.

Topografi yang beraneka ragam dan pengaruh angin menyebabkan distribusi hujan tidak merata.

Malaysia menerima hujan maksimum dua kali setahun selama musim peralihan monsun. Terdapat dua jenis hujan di Malaysia, yaitu hujan perolakan dan hujan bukit.

3. Angin

Malaysia menerima Angin Monsun Barat Daya (Mei hingga September) dan Angin Monsun Timur Laut (November hingga Mac).

Angin Sumatera bertiup antara bulan April hingga Mei dan September hingga Oktober.

Di Malaysia, terdapat angin lokal seperti angin laut dan angin darat yang mempengaruhi suhu di sepanjang pantai.

Pengaruh Cuaca dan Iklim Terhadap Kegiatan Manusia di Malaysia

1. Iklim khatulistiwa mendorong berbagai jenis tanaman untuk ditanam di Malaysia.

Jenis Tanaman:

Kawasan Pertanian Utama:

  • Padi: Dataran Kedah – Perlis, Dataran Kelantan
  • Kelapa sawit: Segi Tiga Jengka (Pahang), Lahad Datu (Sabah)
  • Lada hitam: Sekitar Kuching dan Sri Aman (Sarawak)
  • Teh, sayur-sayuran, bunga-bungaan, dan buah-buahan hawa sederhana: Cameron Highlands (Pahang), Kundasang di Sabah

2. Suhu tinggi dan curah hujan yang tinggi mendorong pertumbuhan hutan hujan tropika yang subur. Jenis kayu keras berharga seperti nyatuh, cengal, keruing, dan merbau sangat penting untuk sektor pembalakan.


3. Aktivitas perikanan di Pantai Timur Semenanjung Malaysia (Kelantan, Terengganu) harus dihentikan saat musim tengkujuh karena angin kencang dan gelombang tinggi di Laut China Selatan.

4. Nelayan di pantai barat Semenanjung Malaysia dapat menangkap ikan sepanjang tahun karena perairan Selat Melaka terlindung dari angin kencang sepanjang tahun.

5. Aktivitas pengeringan ikan asin di daerah pesisir dilakukan saat cuaca panas.

6. Suhu yang seragam dan panas mendorong sektor pariwisata.

Kesan Kegiatan Manusia Terhadap Cuaca dan Iklim

Beberapa dampak kegiatan manusia terhadap cuaca dan iklim termasuk:

  1. Efek rumah kaca – Peningkatan suhu disebabkan oleh peningkatan gas karbon dioksida di udara akibat aktivitas seperti pembakaran sisa pertanian, pembalakan, pembakaran hutan, dan pembakaran bahan bakar fosil.
  • Pulau panas – Suhu yang tinggi karena bangunan tinggi dan jalan yang berlapis di pusat kota.
  • Hujan asam – Fenomena ini terjadi di kawasan industri.
  • Jerebu – Aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan pembakaran terbuka menyebabkan jarak pandang terbatas.

Perubahan Cuaca dan Iklim di Malaysia

Perubahan cuaca dan iklim di Malaysia dapat menyebabkan fenomena El Nino dan La Nina.

1. Fenomena El Nino

El Nino terjadi akibat peningkatan suhu di Samudra Pasifik yang menyebabkan perubahan tekanan udara dan pola angin. Negara-negara di sebelah barat Samudra Pasifik mengalami musim kemarau meskipun seharusnya musim hujan yang lebat. Namun, negara-negara di sebelah timur Samudra Pasifik mengalami musim hujan yang lebat meskipun seharusnya musim kemarau.

2. Fenomena La Nina

La Nina adalah penurunan suhu permukaan laut di wilayah tengah dan timur Samudra Pasifik. Penurunan suhu ini lebih rendah dari biasanya dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Hal ini akan meningkatkan jumlah curah hujan dan dapat menyebabkan banjir yang besar.

Kesimpulan


Iklim khatulistiwa di Malaysia dengan suhu tinggi, curah hujan yang tinggi, dan angin monsun mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk pertanian, perikanan, industri, dan pariwisata. Namun, kegiatan manusia juga memiliki dampak terhadap cuaca dan iklim, seperti perubahan iklim global akibat emisi gas rumah kaca. Perubahan cuaca dan iklim di Malaysia dapat menyebabkan fenomena El Nino dan La Nina yang dapat mempengaruhi pola hujan dan suhu di negara ini. Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan antara aktivitas manusia dan kelestarian lingkungan untuk melindungi cuaca dan iklim yang berkelanjutan di Malaysia.

Related posts