Konsep dalam Fonologi Bahasa Melayu (Konsep Bunyi, Fonem, Huruf, Suku Kata) (STPM)

Bahasa Melayu (STPM)

Konsep dalam Fonologi Bahasa Melayu | Konsep Bunyi | Fonem | Huruf | Suku Kata | STPM | My Wislah | Wislah Malaysia |

Konsep dalam Fonologi Bahasa Melayu (Konsep Bunyi, Fonem, Huruf, Suku Kata)

A. Pengenalan Konsep dalam Fonologi

Fonologi merupakan cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi yang digunakan dalam suatu bahasa. Dalam konteks bahasa Melayu, fonologi terdiri dari dua bidang utama, yaitu fonetik dan fonemik. Fonetik berkaitan dengan penelitian tentang bunyi bahasa dan pemberian simbol untuk bunyi-bunyi tersebut. Sedangkan fonemik merupakan cabang fonologi yang menganalisis sistem suatu bahasa untuk mengidentifikasi fonem-fonem yang ada dan membuat tulisan atau ejaan yang sesuai.


B. Bunyi dalam Fonologi

1. Konsep Bunyi

Bunyi dalam fonologi merujuk pada gelombang udara yang dihasilkan oleh saluran suara. Bunyi yang dibahas dalam fonologi adalah bunyi bahasa, yaitu bunyi yang memiliki makna dan dihasilkan oleh alat pertuturan manusia saat berbicara. Dalam kajian fonologi, bunyi bahasa dipecah menjadi unit kecil yang disebut fon atau bunyi penggalan, untuk memudahkan pemahaman.

Bunyi yang dihasilkan oleh alat pertuturan tetapi tidak terkait dengan berbicara, seperti berdeham, bersin, batuk, atau mendengkur, bukanlah bunyi bahasa. Bunyi bahasa terdiri dari sebutan bunyi huruf yang dihasilkan ketika manusia berbicara. Sebagai contoh, ketika mengucapkan kata “cantik”, terdapat enam bunyi bahasa, yaitu [c], [a], [n], [t], [i], [k]. Bunyi bahasa terdiri dari vokal, konsonan, dan diftong.

2. Konsep Fonem


Fonem merupakan unit terkecil dalam bahasa yang memiliki fungsi dan dapat membedakan makna. Fonem membedakan makna karena terdapat perbedaan bunyi antara dua fonem yang berbeda. Dengan adanya perbedaan fonem, makna dari suatu kata juga berbeda.

Contoh penggunaan fonem dalam bahasa Melayu:


  • “paku” [paku] (sejenis benda tajam)
  • “palu” [palu] (satu perbuatan)
  • “pasu” [pasu] (sejenis bekas untuk menanam pokok bunga dan lain-lain)

Selain itu, terdapat juga fonem yang memiliki alofon. Alofon adalah variasi bunyi yang memiliki ciri fonetik yang sama tetapi bunyinya sedikit berbeda ketika muncul di lokasi yang berbeda. Contoh dari alofon ini adalah bunyi [b], [d], [j], dan [m] pada kata “baru,” “labu,” “dua,” dan “indah.”

Fonem merupakan unit terkecil dalam bahasa yang tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sebagai contoh, kata “satu” dapat dipecah menjadi fonem – s, a, t, dan u, tetapi setiap fonem tersebut tidak dapat dipecahkan lagi.

C. Konsep Huruf

Huruf merupakan simbol atau lambang dalam tulisan yang digunakan untuk merepresentasikan fonem atau bunyi yang dihasilkan oleh alat pertuturan. Dalam sistem tulisan Rumi bahasa Melayu, terdapat 26 huruf, terdiri dari 5 huruf vokal dan 21 huruf konsonan.


Contoh huruf dan bunyi yang diwakilinya dalam bahasa Melayu:

  • Huruf A [a]
  • Huruf B [b]
  • Huruf C [c]
  • Huruf D [d]
  • Huruf E [e]
  • Huruf F [f]
  • Huruf G [g]
  • Huruf H [h]
  • Huruf I [i]
  • Huruf J [j]
  • Huruf K [k]
  • Huruf L [l]
  • Huruf M [m]
  • Huruf N [n]
  • Huruf O [o]
  • Huruf P [p]
  • Huruf Q [q]
  • Huruf R [r]
  • Huruf S [s]
  • Huruf T [t]
  • Huruf U [u]
  • Huruf V [v]
  • Huruf W [w]
  • Huruf X [x]
  • Huruf Y [y]
  • Huruf Z [z]

Dalam bahasa Melayu, terdapat juga kombinasi dua huruf konsonan untuk mewakili satu bunyi, seperti “ng” dan “ny,” serta bunyi pinjaman seperti “gh,” “sy,” dan “kh.” Selain itu, terdapat juga kombinasi dua huruf vokal untuk menghasilkan bunyi geluncuran, seperti “ai,” “au,” dan “oi.”

D. Konsep Suku Kata

Suku kata merupakan bagian atau pecahan dari sebuah kata yang ditandai dengan adanya satu vokal (V). Vokal dapat muncul dalam dua bentuk:

  1. Vokal yang berdiri sendiri, yang berfungsi sebagai satu suku kata, contohnya dalam kata “a-ku,” “fa-e-dah,” “du-a,” dan sebagainya.
  2. Vokal yang digabung dengan konsonan untuk membentuk bunyi asli atau pinjaman, seperti bunyi “ng” dan “ny” dalam kata “pinggan” dan “sinyal,” serta bunyi “gh,” “sy,” dan “kh” dalam kata “ghairah,” “syarat,” dan “khidmat.”

Suku kata merupakan bagian penting dalam fonologi, dan pemahaman tentang suku kata dapat membantu dalam menganalisis struktur suatu kata dalam bahasa Melayu.

Penutup

Fonologi adalah cabang ilmu bahasa yang mempelajari bunyi-bunyi dalam suatu bahasa. Konsep fonologi meliputi fonetik dan fonemik. Bunyi dalam fonologi merujuk pada bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat pertuturan manusia saat berbicara. Bunyi bahasa dipecah menjadi fon atau bunyi penggalan untuk memudahkan pemahaman.

Fonem adalah unit terkecil dalam bahasa yang berfungsi dan dapat membedakan makna. Fonem membantu membedakan makna dalam bahasa Melayu. Huruf merupakan simbol dalam tulisan yang mewakili fonem atau bunyi yang dihasilkan oleh alat pertuturan. Huruf-huruf dalam bahasa Melayu digunakan untuk merepresentasikan fonem dalam sistem tulisan Rumi.


Suku kata merupakan bagian penting dalam fonologi dan memainkan peran dalam analisis struktur kata dalam bahasa Melayu. Pemahaman konsep fonologi, fonem, huruf, dan suku kata akan membantu dalam memahami aspek fonetik dan fonemik dalam bahasa Melayu.

READ :   Bahasa Melayu Kuno (Konsep, Ciri Ciri, Bahan Bukti) (Bahasa Melayu | STPM)

Related posts