Pantun Meminang | Pihak Lelaki | Pihak Perempuan | Bahasa Melayu | Malaysia | My Wislah | Wislah Malaysia |
Pantun Meminang
Selamat datang ke Wislah Malaysia (My.Wislah.Com), kini anda mengunjungi edisi khas iaitu edisi pantun. Terdapat banyak pantun dalamnya, semoga anda dapat menikmatinya. Dalam bahagian ini anda akan membaca pantun Meminang
Pantun Meminang Pihak Lelaki & Pihak Perempuan
Pantun 1:
- Hilir air sungai landai,
- Dalam pulak paras dada,
- Bukan pulak menunjukkan cerdik pandai,
- Kerana hendak menyambut adat lembaga.
Pantun 2:
- Cantik memanjat pohon ara,
- Nampaknya cantik berseri laman,
- Besar hajat kami tidak terkira,
- Hendak memetik bunga di taman.
Pantun 3:
- Budak-budak memakai senglit,
- Pergi ke kedai membeli timba,
- Kalau tidak jalan berbelit,
- Tadi-tadi saya dah tiba.
Pantun itu kemudian dibalas oleh pihak si dara dengan menyambut kedatangan rombongan keluarga sang teruna seraya mempersilahkan mereka untuk masuk ke rumah.
Pantun 4:
- Katang-katang berisi manik,
- Manik berisi hampas padi,
- Encik-encik datang silalah naik,
- Inilah air pembasuh kaki.
Pihak sang teruna akan membalas pantun tersebut dengan mengungkapkan kebaikan hati pihak si dara yang menyambut baik kedatangan mereka.
Pantun 5:
- Dari pauh ke permatang,
- Tetak tengar papan kemudi,
- Dari jauh kami datang,
- Mendengar tuan yang baik hati.
Pihak si dara kemudian akan mempersilahkan duduk seraya berpantun:
Pantun 6:
- Tatang puan tatang cerana,
- Tatang biduk Seri Rama,
- Datang tuan datanglah nyawa,
- Jemputlah duduk bersama-sama.
Setelah itu, pantun berbalas akan dilantunkan hingga berakhir saat maksud dan kehendak hati sang teruna sudah tersampaikan.
Pantun 7 (Pihak lelaki):
- Cerita pinang ceriti,
- Cerana di atas papan,
- Sirih kami sirih bererti,
- Sukat makna baharulah makan.
Pantun 8 (Pihak perempuan):
- Saya tidak tahu berebana,
- Selisih telunjuk bertelekan,
- Saya tak tahu akan makna,
- Sirih diunjuk saya makan.
Pantun 9 (Pihak lelaki):
- Rumah besar alangnya besar,
- Rumah Datuk Perdana Menteri,
- Kalau tidak hajat yang besar,
- Kami tidak sampai datang kemari.
Pantun 10:
- Orang mengambil siput dilubuk,
- Airnya dalam banyak lintah,
- Datang membaiki atap yang tembuk,
- Hendak mengganti lantai yang patah.
Pantun 11 (Pihak perempuan):
- Rimba dibakar menanam padi,
- Makan berulam buahnya petai,
- Jikalau sudah tulus dan sudi,
- Berbantalkan bandul bertikarkan lantai.
Pantun 12 (Pihak lelaki):
- Dari paya turun ke lembah,
- Petik pinang dipilih-pilih,
- Saya sudah mohonkan sembah,
- Adat meminang bertepak sirih.
Pantun 13 (Pihak perempuan):
- Teliti buah teliti,
- Terletak mari di atas papan,
- Tepak sirih sudah menanti,
- Minta sudikan datuk makan.
Pantun 14 (Pihak lelaki):
- Orang meracik burung tekukur,
- Racik benang kait-mengait,
- Sudikan datuk sirih sekapur,
- Pinangnya mabuk tembakaunya pahit.
Pantun 15 (Pihak perempuan):
- Pohon lemba di tepi bukit,
- Pokok pepaya di tepi jalan,
- Baik makan barang sedikit,
- Supaya jangan kecewa badan.
Pantun 16 (Pihak lelaki):
- Orang mengaji alif,
- Orang membilang daripada satu,
- Orang memanjat daripada pangkal,
Pantun 17 (Pihak perempuan):
- Dalam air sungainya landai,
- Habis hanyut sarang tempua,
- Bukan saya menunjukkan pandai,
- Saya khabarkan orang tua-tua.
Pantun 18 (Pihak lelaki):
- Selilit pulau perca,
- Selembang Tanah Melayu,
- Sealam tanah Minangkabau,
- Sebengkah tanah terbalik,
- Sehelai akar yang putus,
- Sejenang kuda berlari.
Pantun 19 (Pihak perempuan):
- Dah patah pokok kedondong,
- Ditimpa pula pokok delima,
- Titah datuk saya junjung,
- Hukum yang baik saya terima.
Pantun 20 (Pihak lelaki):
- Orang menyungkur di Tanjung Jati,
- Kuala Pilah darat Melaka,
- Patah tumbuh hilang berganti,
- Pusaka berpindah kepada kita.
Pantun 21 (Pihak perempuan):
- Bersusun sirih gagang berkembar,
- Beratur-atur berbunga tanjung,
- Melintang duduk gunung Rembau,
- Sebagai napuh di hujung tanjung.
Pantun 22 (Pihak lelaki):
- Asam kandis mari dihiris,
- Manis sekali rasa isinya,
- Dilihat manis dipandang manis,
- Manis lagi hati budinya.
Pantun Meminang: Maksud, Fungsi dan Tujuan
Pantun Meminang merujuk kepada pantun yang digunakan semasa proses meminang atau melamar seseorang sebagai pasangan hidup. Pantun ini mempunyai maksud, fungsi, dan tujuan tertentu dalam menyampaikan niat meminang, ungkapan perasaan, dan memperkuat ikatan dalam hubungan percintaan.
Maksud Pantun Meminang adalah untuk menyampaikan niat dan perasaan cinta kepada orang yang ingin dipinang. Pantun ini mengandungi lirik-lirik yang mengungkapkan rasa cinta, keindahan, dan kelebihan calon pasangan. Ia juga dapat digunakan sebagai ungkapan keikhlasan dan keinginan untuk membangun hubungan yang bahagia dan kekal.
Fungsi Pantun Meminang adalah sebagai sarana komunikasi dan ungkapan perasaan dalam proses meminang. Pantun ini menjadi alat yang digunakan untuk menyampaikan niat meminang dengan cara yang indah dan puitis. Selain itu, Pantun Meminang juga berfungsi sebagai bentuk ekspresi kreatif dalam meluahkan perasaan cinta dan membuat suasana romantis dalam proses meminang.
Tujuan utama Pantun Meminang adalah untuk mengungkapkan rasa cinta, kelebihan, dan keinginan untuk membina hubungan serius dengan calon pasangan. Pantun ini bertujuan untuk memperkuat ikatan emosional dan melambangkan komitmen yang serius dalam membangun hubungan percintaan. Tujuan lainnya adalah untuk menciptakan suasana yang romantis, membuat calon pasangan terkesan, dan merangkul tradisi dan budaya dalam proses meminang.
Pantun Meminang sering kali digunakan dalam tradisi dan adat perkahwinan di Malaysia. Pantun ini dapat diucapkan secara langsung oleh penminang kepada keluarga calon pasangan atau digunakan sebagai komunikasi melalui surat atau pesan. Pantun Meminang memberikan sentuhan keindahan bahasa dan kesopanan dalam proses meminang serta menyampaikan niat dan perasaan dengan cara yang terhormat.
Secara kesimpulannya, Pantun Meminang adalah jenis pantun yang digunakan semasa proses meminang seseorang sebagai pasangan hidup. Pantun ini memiliki maksud untuk menyampaikan niat meminang, ungkapan perasaan cinta, dan memperkuat ikatan dalam hubungan percintaan. Fungsi pantun ini adalah sebagai sarana komunikasi dan ekspresi perasaan, serta tujuan untuk menciptakan suasana romantis dan melambangkan komitmen serius dalam membangun hubungan. Dengan menggunakan Pantun Meminang dengan indah dan sopan, kita dapat menyampaikan perasaan cinta dengan puitis dan memperkuat hubungan dalam proses meminang.
